Just another WordPress.com site

Karena anjing, aku mendapatkan tubuh Bude Inem

Karena anjing, aku mendapatkan tubuh Bude Inem

Perkenalkan Namaku Pram dan inilah kisah nyataku ketika menyetubuhi seorang janda setengah tua yang terjadi sekitar lima tahun yang lalu. Aku hidup di perkampungan kecil di mana setiap rumah jaraknya masih agak berjauhan. Ketika itu aku berumur dua puluh tahun dan sedang berkuliah di sebuah kota jauh dari desaku, sehingga aku harus tinggal di sana dan membuatku jarang sekali pulang ke rumah.

Ketika aku masih kecil aku sudah tertarik dengan keberadaan tetanggaku yang bernama bude Inem. Dia adalah janda yang memiliki dua anak dan berumur sekitar empat puluh sampai lima puluh tahunan. Tubuhnya tidaklah seksi sepert artis namun tubuhnya kalau digambarkan seperti Nunung Srimulat. Badannya sama besarnya dengan Nunung dan yang membuatku terkesima adalah bentuk pantatnya yang bulat besar dan sering kuperhatikan ketika ia menjemur celana dalamnya yang berukuran besar-besar. Meskipun demikian namun bagiku ia sangatlah seksi dan sudah meracuni otakku ini untuk selalu membayangkan menikmati isi dari celana dalamnya itu.

Ia memiliki dua orang anak dan mereka sebaya denganku. Saat aku masih kecil dan sering bermain dengan anaknya tersebut aku terkadang juga sudah terangsang dengan gerak-gerik bude Inem. Namun demikian pikiranku tidaklah kebablasan karena aku masih kecil dan bude Inem adalah ibunya temanku tersebut. Saat menginjak kelulusan SMA kedua anaknya merantau dan sekaligus transmigrasi ke Kalimantan. Aku berpikiran kalau bude Inem juga ikut bertransmigrasi namun ternyata ia lebih memilij menetap di desaku karena sudah nyaman dan berpenghasilan cukup lumayan dari warung kecilnya. Saat kedua anaknya tersebut sudah berada di perantauan pikiranku yang dari dulu selalu kutahan selanjutnya sudah mulai kebablasan. Aku mulai memiliki ide-ide nekat untuk memuaskan rasa nafsuku terhadapnya. Terkadang aku mengintai setiap gerak-geriknya dari belakang kebun miliknya dan berharap sekali bisa mengintipnya ketika mandi.

Saat itu sehabis kelulusan sekolah aku liburan panjang dan dalam masa-masa itu aku banyak meluangkan waktu untuk mengintip aktivitas bude Inem di rumahnya. Aku sering pergi ke warungnya untuk membeli sesuatu dan saat itu aku memiliki ide yang konyol dengan menempelkan kaca di sandalku sehingga saat ia memakai rok aku bisa mengintip celana dalamnya melalui kaca itu. Hanya dengan itu saja aku sudah deg-degan dan segera melampiaskan nafsuku ini di kamar mandi rumah dengan membayangkan lekukan pantat, paha dan motif celana dalam yang ia pakai. Selanjutnya aku selalu berusaha untuk mencari ide-ide cemerlang untuk mendapatkan kenikmatan dari keberadaan bude Inem. Pikiran dan hatiku tidak sampai memikirkan untuk memberanikan diri mengajaknya bercinta atau bahkan memperkosanya. Hal itu dikarenakan mustahil bagiku dan jikalau ia menolak dan semua orang tahu akan tindakanku itu maka hancur seketika namaku dan juga nama baik keluargaku yang otomatis akan menghancurkan semuanya.

Di lain hari aku menuju ke kebunnya pagi-pagi buta sekali karena aku ingin menyelinap ke rumahnya saat ia keluar ke kamar mandi yang berada di belakang rumahnya. Waktu itu benar-benar waktu yang tepat karena di pagi seperti itu warga lain kebanyakan masih tidur atau belum mulai beraktivitas sehingga tidak akan ada orang yang melihatku menyelinap masuk ke pekarangan janda itu. Aku masuk melalui pekarangan belakang rumah karena di depan ada anjing piaraannya yang pasti akan menggonggong mengetahui kehadiranku. Setelah aku menunggu sekitar setengah jam di balik kamar mandi belakang rumah sambil merokok aku tiba-tiba mendengar seseorang menutup pintu kamar mandi dan tidak diragukan lagi itu adalah bude Inem. Aku langsung mengintip ke arah pintu rumah dan ternyata terbuka sedikit, dan langsung saja aku menyelinap masuk ke rumahnya. Aku segera bersembunyi di bawah kolong tempat tidurnya dan menunggu dengan deg-degan bude Inem yang akan ganti pakaian sehabis ia mandi nantinya.

Setelah beberapa saat janda itu kembali masuk ke rumah dan jantungku semaki berdebar tak sabar melihatnya ganti pakaian. Dari suara langkah kakinya terdengar kalau ia tidak menuju ke kamar, namun ia malahan menuju ke pintu depan dan membukanya. Aku merasa sedikit kecewa namun dalam hatiku tetap yakin pasti ia sebentar lagi masuk ke kamar dan ganti pakaian. Selang beberapa saat terdengar ia menutup kembali pintu dan membuatku sedikit lega. Aku masih menunggu di bawah kolong dan ternyata penantianku terasa lama sekali, karena janda itu tak kunjung masuk kamar. Aku merasa sedikit tidak tahan berada terus di bawah kolong ranjang dan dilanda rasa sedikit kecewa. Namun selang beberapa saat aku mendengar desahan-desahan kecil dari arah dapur. Pikiranku buyar karena tidak ada orang lain selain dirinya. Aku berpikir bahwa kemungkinan ia sedang bersetubuh dengan orang atau kalau tidak ia mungkin sedang bermasturbasi. Aku semakin tak tahan lagi untuk menghampiri sumber suara itu. Aku segera keluar dari kolong dan mengendap keluar kamar menghampiri arah suara itu dan ternyata berasal dari dapur. Ketika kuintip dari balik pintu dapur ternyata ada pemandangan yang luar biasa dan tidak pernah terbersit di otakku sebelumnya. Aku benar-benar melihat langsung, bude Inem telanjang bulat. Tubuhnya benar-benar semok dan membuatku tak tahan lagi untuk mengocok kontolku.

Di dapur itu ternyata ada juga anjingnya yang sedang bergerak ke sana ke mari tidak tenang. Hal yang mengagetkan dan di luar pikiranku adalah ketika janda itu kemudian mencari-cari kontol anjing itu dan kemudian mengocok dan mengoralnya. Benar-benar gila, pikirku dalam hati. Pemandangan itu malah membuatku semakin terangsang dan sempat berpikiran ingin memperkosanya namun untungnya aku masih bisa mengontrol pikiranku. Aku memiliki ide cemerlang dengan merekam semua kejadian itu dengan video kamera hp milikku. Aku segera nonaktif-kan suara hpku untuk mengantisipasi ada sms atau telpon yang masuk dan akibatnya akan mengacaukan semuanya. Segera aku arahkan hpku ke janda dan anjingnya yang sedang dirundung nafsu itu. Lama-kelamaan kontol anjing itu semakin membesar, berwarna merah dan semakin memanjang. Setelah beberapa saat bude Inem langsung mengangkang dan mengoleskan susu pada bagian memeknya. Ternyata meski sudah tua ia selalu mencukur bulu memeknya karena saat itu memeknya tampak bersih tak berbulu. Lantas anjing itu menjilati susu di memek majikannya itu. Bude Inem menggeliat merem melek saat lidah anjing itu menjilati memeknya. Ia meremas-remas panyudaranya dan menikmati setiap jilatan sambil mengerang keenakan. Lama kelamaan anjing itu semakin panik dan terus bergerak, mungkin dikarenakan ia tak tahan lagi ingin mengawini majikannya itu. Setelah bude Inem bangkit dan menungging anjing itu dengan cepat menaikinya dan mengarahkan penisnya ke memek janda itu. Aku melihat pantat bulat kenyal yang menghiasi pikiran-pikiran mesumku semenjak dahulu itu sekarang bisa kulihat dalam posisi nungging dan terlihat memeknya. Aku semakin mengocok kontolku dan berusaha untuk tetap mengontrol otakku.

Ternyata anjing itu agak kesulitan memasukkan kontolnya. Namun kemudian majikannya yang sekarang menjadi anjing betinannya itu dengan lihai memegangi kontolnya dan mengarahkannya masuk ke dalam memeknya. Setelah sedikit masuk, anjing itu langsung memompa keras dan membuat bude Inem sedikit berteriak kecil, mungkin dikarenakan sedikit sakit bercampur enak. Anjing itu semaking kuat menghajar memek majikannya itu dan yang terdengar hanya suara tepukan pantatnya yang semok. Janda itu terus mengerang keenakan sambil tangan satunya meremasi panyudaranya. Setelah beberapa saat anjing itu berhenti memompa dan tetap mendekap kencang pinggul majikannya dan kontolnya terus memepet masuk ke dalam memek. Tidak ada gerakan sama sekali dan tak selang berapa lama anjing itu mulai mencabut kontol merah besarnya keluar. Saat kontolnya keluar, terdapat banyak sekali cairan spermanya yang ikut keluar dari memek dan bude Inem terus mengerang bersamaan dengan cairan memeknya yang terus membanjir keluar. Setelah itu anjing itu menjilati kontolnya dan bude Inem terkulai lemas di lantai. Selang beberapa saat aku langsung saja bergegas keluar rumah karena takut ketahuan olehnya dengan membawa hasil yang rekaman yang tidak mengecewakan yang kelak akan menjadi senjataku untuk menjadikannya budak seksku. Cerita mengenai diriku mengerjai janda itu bisa di baca di episode berikutnya.

Leave a comment